Bekasi , ICN – Dalam rangka menolak Kenaikan Bahan Bakar Minyak ( BBM ), DPD PKS Kabupaten Bekasi menggelar Aksi Berdiri Sepanjang Jalan, kegiatan ini berlangsung di depan Museum Wisata Gedung Juang ’45, Jl. Sultan Hasanudin no. 39 RT. 02 RW. 016 Dusun Barat, Desa Mekarsari,
Kecamatan Tambun Selatan, Sabtu, 10 September 2022.
Serda Indra Yudha Babinsa Desa Mekarsari Koramil 01 Tambun saat ditemui awak media mengatakan, Aksi Berdiri Sepanjang Jalan tersebut sedikitnya ada
200 orang dalam rangka menolak Kenaikan Bahan Bakar Minyak BBM,”ujarnya.
Hadir dalam aksi tersebut Ustad Sunardi SE. Ketua DED Tausiyah PKS Kabupaten Bekasi , H. M. Nuh LC Wakil DPRD Kabupaten Bekasi, H. Urian Ketua Fraksi PKS Kabupaten Bekasi, Babinsa Desa Mekarsari Serda Indra Yudho, Bimaspol Desa Mekarsari Aiptu Subekti.
Sementara Ustad Sunardi SE di Lokasi mengatakan Alhamdulillah PKS Kabupaten Bekasi sekarang dan hari ini melakukan Flashmob Sepanjang jalan mulai dari perbatasan dari kota dan Kabupaten bekasi sampai dengan Kedung Waringin kita akan terus membela rakyat dan akan kita buktikan dalam rangka menolak Kenaikan Bahan Bakar Minyak PKS akan selalu bersama Rakyat,” ucap Sunardi.
Selanjutnya
H. M. Nuh Wakil DPRD Kabupaten Bekasi dalam jumpanya menyampaikan bahwa,
“Saya sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi sangat mengapresiasi pada kegiatan hari ini yaitu melakukan Flashmob di sepanjang jalan kurang lebih 2 jam kita melakukan aksi Flashmob dan kita akan terus membela rakyat dan akan kita buktikan dalam rangka menolak Kenaikan Bahan Bakar Minyak, PKS akan selalu bersama Rakyat memperjuangkan Rakyat yg saat ini terdampak akibat kenaikan Bahan Bakar,” tutur Wakil DPRD dari Fraksi PKS ini.
Kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi menunjukkan bahwa Pemerintah tidak mempunyai empati terhadap kondisi masyarakat yang dihantam berbagai macam kenaikan bahan pokok seperti telur, minyak goreng dan lain sebagainya,” sebutnya.
“Pemerintah sungguh tidak berempati dengan kondisi masyarakat. Belum selesai harga minyak goreng melonjak, harga telur meroket dan kini rumah tangga di seluruh Indonesia semakin terpukul dengan naiknya harga BBM bersubsidi,”terang dia.
“Kenaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak pada bertambahnya jumlah orang miskin selain menambah buruk perekonomian negara akibat tingginya inflasi yang tidak terkendali,” tambahnya.
Sebelum membubarkan diri Serda Indra Yudho tetap memberikan imbauan.
“Kepada peserta aksi untuk tetap mematuhi protokol kesehatan karena kita masih dalam masa Pandemi,” pungkasnya.
[ Red ]