Pangdam : Jadikan Masjid Sebagai Pusat Syiar Islam yang Rahmatan Lil’alamin

IMG-20221017-WA0301

MEDAN, ICN – Masjid sebagai tempat ibadah dan silaturahmi bagi Umat Muslim, ternyata Masjid juga berfungsi sebagai pusat peradaban hingga menjadi pusat Syiar Islam yang Rahmatan Lil’alamin yang mampu menyejahterakan Umat dan masyarakat.

Hal ini disampaikan Panglima Kodam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin SE, MSi usai sholat Subuh berjama’ah ke-20 di Masjid Jamik Jalan Taruma Medan, Kebun Bunga, Minggu (16/10/2022).

Menurut Pangdam I/BB bahwa dulu umat muslim memakmurkan Masjid, namun saat ini kondisinya berbeda, Masjid sekarang ini harus bisa memakmurkan umat-Nya.

Untuk itu, melalui Safari Subuh Arafah ini, Pangdam mengajak para umat muslim yang hadir dan sholat berjama’ah untuk dapat menjaga dan menjadi Masjid tempat teraman dan ternyaman.

Jika ada musafir ingin istirahat di Mesjid, para pengurus Mesjid harus memberi tempat dan diatur agar bisa istirahat dan tertib serta tidak mengganggu sholat, jelas Pangdam.

Inilah salah satu wujud Islam itu Rahmatan Lil’alamin, bagi sekalian alam, ada tradisi diujung pandang kata Pangdam, ketika kita melihat ada orang melintas di depan rumah, si pelintas dengan sepontan melepas topi/Kopiah ke halaman kediaman kita, maka orang tersebut harus dilindungi dan dicarikan solusi atas perkara yang menimpanya.

Umat muslim itu harus menauladani akhlak Rasulullah yang mulia dan dibatasi aturan Fiqih, Inilah batasan yang harus diketahui umat Muslim, Namun keberadaan Islam itu Rahmatan Lil’alamin bagi sekalian alam beserta isinya,jelas Pangdam.

“Menjadi muslim itu sebenarnya harus kaya, nah, dengan kaya itu kita bisa bersedekah, berinfaq dan menolong sesama manusia, inilah amal, ibadah dan bekal di Yaumul Akhir,” tegas Pangdam.

Untuk itu, Pangdam berharap sebagai orang yang beriman, umat Muslim harus saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Jangan takut, sampaikan kebaikan walaupun satu ayat. Terutama, Ingat – mengingatkan, dalam kebaikan untuk menjadi lebih baik.

Pangdam berharap melalui wadah Safari Subuh, selain bersilaturahmi bersama Umat Islam, juga sebagai wadah untuk saling mengingatkan dalam menjalankan ajaran Islam yang “Rahmatan Lil’alamin”, dengan berbuat kebaikan dan memanfaatkan waktu untuk menunaikan zakat sehingga bisa membantu ekonomi umat dan sangkaan negatif, Intoleransi dan radikalisme bisa pupus dengan sendiri.

Kegiatan pun diakhiri dengan tausiyah Ustadz Dr Amhar Nasution. Dalam tausiyah, ia mengatakan bahwa jamaah yang hadir merupakan hamba-hamba pilihan dan hanya orang pilihan lah yang bisa menghadiri Subuh berjamaah.

“Untuk itu, kita harus menyelaraskan hubungan manusia dengan Allah, Hablum Minallah dan hubungan Hablum minan-nas, termasuk hubungan manusia dengan manusia,” pungkas Ustadz Amhar.

Turut Hadir pada safari subuh tersebut, Owner RSU bidadari H. Nur Abu Bakar, Kapuskopkar ‘A’ BB, Kol. Arh Toto Rahardjo, Koordinator SSAS, M. Ikbal Parinduri, Dr. Joharis Lubis, Ediwardo Ritonga, Adami Perangin – angin, Pengurus Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia Sumut Edi Sukarno, Kasibinrohis Mayor Inf Jalaluddin Dalimunthe, Mayor Inf Supardi, Ketua Yayasan Bukit Barisan Ardi, Pengurus Safari Subuh Arafah Sumut, Pengurus Safari Subuh Arafah Aceh Hamdan Saleh dan para pengurus Masjid Jami’k.

[ Red ]
Sumber :
(Pendam I/BB)